Bimtek Best Praktis, Peningkatan Mutu Guru dan Kepala Madrasah tingkat MI/MTs




Pagi ini, Selasa,  23 Februari 2021 saya masih mengikuti kegiatan bimtek bersama 26 peserta lainnya di hari kedua. Acara dimulai pukul 08.00 pagi. Setelah dandan rapi,  saya bersama Ibu Mafrudah( Kepala MTsN 6 Bantul ) segera menuju resto hotel Manohara, di ruang G.  Aneka menu sarapan pagi boleh dipilih sesuai selera. Selesai sarapan,  kami segera menuju ruang diklat (ruang 1).  

Pemateri pagi ini sangat luar biasa. Beliau adalah Bapak Abdul Malik. Beliau seorang dosen,  Vlog Trainner dan Junalism di majalah politik Gatra. Bapak Abdul Malik mengupas cara membuat vidio pembelajaran MP4 yang sangat menarik,  dengan 2 program yaitu
animated teks dan power director. Kedua program tersebut dapat diundhuh di play store. Sebagai tindak lanjut,  apabila ada kendala peserta bimtek diperkenankan menghubungi no WA beliau 08159356328.

Pukul 12.30 pembelajaran pembuatan vidio telah usai. Semua peserta diklat diberi kesempatan ishoma (Istirahat, sholat dan makan siang).  Kami segera menuju resto hotel di lantai G guna menikmati makan siang.


Selesai makan siang, agenda pelatihan dilanjutkan.  Pemateri kedua adalah Ibu Zulfa Syakiyya. Beliau alumni Universitas Mellbore Australia.  Sekarang menjabat sebagai dosen di Universitas Negeri Semarang. Ibu Zulfa mengangkat tema Mengorkestrasi Pembelajaran bermakna pada Masa Pandemi. Bintek siang ini disempurnakan dengan review,  diskusi kelompok  dan presentasi kelompok. 
Menurut Ibu Zulfi,  pembelajaran masa pandemi jelas tidak akan maksimal apabila dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka di masa normal seperti sebelum pandemi. Oleh karena itu seorang pendidik hendaknya mencari solusi dan inovasi agar pembelajaran yang dilalui siswa benar-benar bermakna. Siswa mendapatkan keterampilan yang berguna bagi hidupnya. 

Pukul 16.00 ada acara copybreak dan sholat Ashar. Dilanjutkan materi ke 3. 
Pemberi materi adalah Bapak Made Saihu. Beliau seorang dosen di Institut PTIQ Jakarta.  Beliau mengusung tema Model Kepemimpinan Transformasional Madrasah dan relevansinya terhadap Pembinaan Karier dan Jenjang Jabatan Guru. 

Seorang pemimpin madrasah yang baik hendaknya memiliki beberapa karakter :
1. Berpenampilan menarik, sopan dan rapi. 
2. Bertanggungjawab terhadap kesalahan yang dilakukan bawahannya. Bertanggung jawab dalam arti tidak menyalahkan bawahannya,  tetapi berusaha memperbaiki kesalahan tersebut.  Pantang bagi seorang pemimpin menasehati bawahannya di muka umum.  Panggil dan nasihati mereka secara pribadi,  face to face. 
3. Memotivasi guru dan karyawan agar karir dan jabatannya berkembang maksimal. 
4. Merasa yakin bahwa dia mampu memecahkan persoalan pembiayaan madrasah, tanpa mengeluh. 

Tak terasa materi ketiga telah usai. Semua peserta diklat kembali ke kamar masing-masing.  Saya segera mandi dan sholat magrib.  Setelah sholat magrib berjamaah,  Kami  berdua segera turun ke lantai G dengan liff. 
Tombol ditekan, pintupun segera terbuka.  kartu  kamar ditempel dan di tekan huruf G,  maka kamipun diantarkan sampai lantai G. Kami segera menikmati makan malam. 
Selesai makan malam kami segera kembali ke kamar, guna melaksanakan sholat isya' berjamaah. Kami menempati kamar 522 lantai 5. Perpindahan dari lantai 5 ke lantai 1 atau lantai G diakses dengan liff. Tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga. 

Waktu menunjukkan pukul 19.30. Kami kembali ke ruang diklat lantai 1 guna mengikuti agenda berikutnya. 
Materi tentang Penguatan GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan)  disampaikan oleh Bapak Al Murrofiq,  Kasubdin Bina GTK MI dan MTs. Beliau memotivasi agar para GTK ASN berusaha mengusulkan kenaikan pangkatnya, apabila telah mencukupi persyaratan. Tujuan dari kenaikan pangkat adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup GTK itu sendiri. 
Materi terakhir dimulai pukul 20.30 sampai dengan 22.30 dengan tema Computational thinking.  Materi ini disampaikan oleh Bapak Irya Wisnubhadra. Beliau adalah dosen Universitas Atma Jaya, sekaligus anggota Bebras Indonesia wilayah D I Y.  Apakah computational thinking itu? Computational thinking adalah cara berfikir  untuk mencari problem dan menyelesaikan problem tersebut secara mandiri. Hendaknya siswa dibekali kemampuan untuk dapat menemukan permasalahan pribadinya dan mampu memecahkan masalah tersebut secara mandiri di kehidupannya mendatang. Hal yang perlu dipersiapkan adalah kemampuan komputational thinking. 

Komentar

  1. Wowww kerennn mb hanik mengingatkan kembali keberssmaan kita. Sukses selalu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Pantai dan Kuliner

Tugas Hidup bagi Manusia