Orientasi Sekolah vs Status WhatsApp
Bagaimana kisah lengkapnya? Yuk, kita ikuti ulasan berikut ini!
Pagi ini, hari pertama masuk sekolah. Sebagai guru kelas 1, Penulis harus berfikir, mencari ide, cara apa yang mampu membangkitkan semangat siswa baru di era pandemi Covid-19. Pemerintah, Dinas Pendidikan, dan Kementrian Agama telah mengetok palu bahwa pembelajaran di Jawa-Bali harus dilakukan secara Daring atau BDR (Belajar Dari Rumah).
Kebijakan ini sangat sulit dilakukan di kelas 1 tingkat pendidikan Dasar. Kebetulan sekolah penulis terletak di kaki bukit Menoreh. MI Ma'arif Sendang namanya.
Di mana sinyal intranet susah diakses, orangtua pun kesusahan mengakses media internet. Belum lagi ada sebagian wali siswa yang keberatan membeli sarana online.
Dengan niat Bismillaah, Penulis memulai pengenalan lingkungan sekolah/madrasah melalui aplikasi WhatsApp.
"Assalaamu 'alaikum, anak-anakku yang sholih-sholihah, hari ini hari pertama masuk sekolah. Semoga kita semua dalam keadaan sehat, ya, Aamiin," kataku dalan WhatsApp tersebut.
"Untuk pertemuan kali ini, ijinkan Bu Guru memperkenalkan diri. Nama Saya Bu Hanik. Guru kelas 1 yang akan membersamai anak-anak belajar," kataku lebih lanjut.
Kemudian Penulis mengirimkan foto melalui WhatsApp sebagai pelengkap perkenalan.
Penulis melanjutkan menulis pesan: "Sekarang silakan semua siswa memperkenalkan diri dengan mengirim foto dan menuliskan nama masing-masing. Saya tunggu laporannya sampai pukul 17.00 atau pukul 5 sore, ya. Terima kasih."
"Wa 'alaikum salaam, siap Bu Guru," jawab beberapa wali siswa dalam WhatsApp Group tersebut.
Pukul 09.00 pagi, satu persatu siswa mengirimkan foto sekaligus menuliskan nama masing-masig. Ada beberapa siswa yang mengirimkan vidio perkenalan.
Dari beberapa foto dan vidio tersebut Penulis uploud di status WhatsApp. Alhamdulillah, anak-anak sangat gembira. Sehingga memotivasi siswa yang belum mengirimkan tugas segera menyusul. Sekarang penulis tahu, ternyata Status WhatsApp merupakan salah satu sarana ampuh dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa di masa BDR. Atau dengan kata lain, motivasi belajar dapat ditumbuhkan melalui media sosial (status WhatsApp).
Wah mantabs..trs berkreasi dan berinovasi bu
BalasHapusTerima kasih
BalasHapus