Tour ke Bali

Sabtu,  18 Juni 2021 merupakan hari yang penuh kenangan. Setelah tiga hari mengikuti kegiatan kedinasan Kementerian Agama RI di hotel Aston Denpasar Bali,  kami diajak tour city di Bali. Tempat wisata yang dikunjungi adalah Pantai Melasti,  dilanjutkan mampir beli souvenir dan oleh-oleh di Krisna dan Jogger.

Pantai Melasti merupakan salah satu tempat wisata yang pantas dijadikan rujukan wisatawan. Letaknya tidak jauh dari kota Denpasar. Jarak Denpasar-Pantai Melasti kurang lebih 26 km,  dengan jarak tempuh waktu kira-kira 50 menit saja.
Pemandangan alam yang indah dapat dilihat dari jalan menuju lokasi. Seperti keelokan negeri dongeng. 

Angin sepoi-sepoi menambah nikmatnya suasana.  Serasa panas matahari tersapu lenyap. Kesegaran udara pantai menghipnotis para wisatawan untuk enggan beranjak dari tempatnya. Andai tidak ada agenda berikutnya,  aku pun masih ingin menikmati suasana ombak pantai. 
Dari Pantai Melasti,  bus rombongan mengantarkan saya dan kawan-kawan menuju pusat oleh-oleh,  Krisna namanya. Di sana Wisatawan dapat membeli cindera mata,  makanan khas Bali atau pakaian dengan harga terjangkau. Makanan yang paling banyak  disukai wisatawan diantaranya: pie susu  dengan berbagai varian rasa,  kacang bali, dan kopi tubruk khas Bali.  Selain berkunjung di pusat oleh-oleh Krisna,  Kita diajak mampir ke pusat oleh-oleh Jogger. Di sini wisatawan dapat memilih sovenir maupun oleh-oleh baju khas Bali dengan kwalitas dan harga menantang. 

Satu jam mampir di Pusat Oleh-oleh dan belanja Krisna. 

 Satu jam berkeliling di Jogger,  pusat belanja oleh-oleh dan sovenir. 

Haripun mulai senja.  Kami rombongan Jogja,  Kebuman dan Purwodadi mencari hotel untuk rehat semalam melepas penat. Karena  jadwal penerbangan pulang telah kami pesan  besok siang. Kami berselancar di google guna mencari hotel. Pilihan tertuju pada Sullis Hotel and Spa di tepi pantai Jerman. Pepatah mengatakan sekali dayung dua pulau terlampaui.  Selain menginap,  esok harinya dapat menyaksikan hiruk pikuk nelayan di  pantai jerman.
Kami memilih pesan kamar tanpa menu makan. Dalam hal makan,  lagi-lagi kami searching di google,  mencari alamat warung makan muslim. Selanjutnya pesan graph untuk makan di sana. Ini bisa jadi alternatif wisatawan muslim,  bahwa di Bali pun dapat makan di warung muslim dengan harga terjangkau dan pasti halal. 
   Pagi harinya setelah sholat subuh dan mengaji,  kami jalan-jalan menyusuri pantai Jerman yang terletak di depan hotel. Di sana banyak kapal nelayan sedang mencari nafkah. Pukul 08.00 pagi kami pulang ke hotel guna mandi dan mencari sarapan  pagi. Dengan mobil graph Rp 12.000, 00 kami diantar sampai warung muslim. Alhamdulillah,  aneka nemu sarapan pagi nikmat dan lezat tersaji dengan harga terjangkau. Perut pun kenyang. Kami kembali ke hotel dengan graph guna packing, persiapan pulang menuju Bandara Ngurah Rai Bali. 
Di Bandara Ngurah Rai kami pun rehat sejenak menjalankan sholat dhuhur.  Alhamdulillah, di dalam bandara tersedia mushola untuk Wisatawan Muslim yang ingin melaksanakan sholat. Kami pulang naik pesawat garuda. Pesawat garuda sangat nyaman dibandingkan pesawat Citilink dan Batik yang pernah kami naiki. 

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Pantai dan Kuliner

Tugas Hidup bagi Manusia

Bimtek Best Praktis, Peningkatan Mutu Guru dan Kepala Madrasah tingkat MI/MTs